Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Dari Jendela Tua, untuk Tuan Pagi

Gambar
Jendela Tua Kepada Tuan Pagi, biarlah cahayamu menyentuh hangat melalui jendela tua ini. Biarkan ruangan itu sedikit menghangat setelah badai sore menerjang kami. Biarkan dia perlahan menyatukan kepingannya lagi. Tertanda, Jendela Tua -Din (arsip: Jember, 04/04/2020) 

Tentang Panpan dan Lautan

Gambar
Bersama ikan-ikan. Apakah ada Panpan di sana? Aku melayang menyusuri semak lautan. Keindahannya setara dengan hutan di pegunungan. Ikan-ikan itu berkumpul mencari makan atau bergosip pagi bak sekelompok burung di hutan. Aku seperti benda asing yang mengambang di lautan. Mereka tidak menghiraukanku tapi juga tidak memperbolehkanku untuk join dalam percakapan mereka atau sebenarnya lebih pantas disebut gunjingan di pagi hari bersama tukang sayur. Kulanjutkan perjalananku menyusuri lautan ini. Seekor ikan datang menghampiriku. Ikan itu seperti tidak takut pada benda asing ini. Melihatnya aku jadi teringat ikan kecilku yang aku beli di pasar kaget, namanya Panpan. Tapi, apakah Panpan bereinkarnasi menjadi ikan di lautan? Semoga, karena tempat ini cocok untuknya. Di sini ada banyak teman, indah, banyak makanan, luas (tidak terbatas di akuarium), alami, dan pasti impian ikan-ikan hias yang dijual para manusia. Ataukah Panpan sudah menjadi burung di langit sana seperti impiannya selama ini? P...

Memori Rasa Sakit

Ada banyak hal yang tidak aku ketahui di dunia ini. Terlepas tentang takdir-takdir yang menjadi kewajiban, hak, dan wewenang Tuhan. Ini tentang kisah manusia-manusia. Mungkin saja, aku sempat terlalu sombong. Kebanggaanku kepada diriku sendiri membuatku lupa bahwa manusia lain juga punya kisahnya masing-masing. Hal yang dilalui sesuai dengan porsinya. Tidak boleh ada kalimat, "Hal yang kamu lalui gak seberapa dibandingkan masalah yang sudah aku lalui kemarin." Dilarang keras! Hatiku rasanya sangat teriris. Lagi-lagi aku menyerap rasa sakitnya. Untuk mereka, teman-temanku yang kesulitan menitikkan air matanya. Setelah mendengar kisah mereka, aku menjadi yakin bahwa Tuhan memang memberi sesuai porsinya. Beratnya yang aku rasakan itu juga masih dalam porsiku. Mungkin saja di dunia ini peranku memang sebagai jembatan. Boleh jadi ternyata bukan hanya satu peran, tapi lebih. Kali ini ada satu peran yang aku sadari dan sepertinya itu menurun dari nenekku ke mamaku, lalu ke aku. Yait...

Bunga Tidur

Kadang, aku takut dengan diriku sendiri. Sebenarnya aku gak mau menyebut diriku indigo, cenayang, peramal, atau sejenisnya. Tapi ini lumayan mengusik aku selama bertahun-tahun. Aku tidak membencinya, hanya saja aku terusik. Entah berapa kali aku mengalami ini dan sejak kapan. Sejak kecil kah? Atau semenjak hari itu? Aku tidak bisa menyebut diriku spesial atau istimewa, pada dasarnya kita semua adalah spesial untuk diri kita masing-masing. Seperti yang pernah aku katakan, bahwa aku bukanlah orang yang lahir dari keluarga religius, semuanya aku maknai sendiri. Tapi apakah kalian percaya bahwa aku terkadang tau sesuatu sebelum waktunya? Seperti nenekku yang diberi petunjuk oleh Tuhan bagaimana cara menyembuhkan luka kakiku (sewaktu kecil) lewat mimpi? Berkali-kali nenekku menceritakan tentang mimpinya itu, absurd tapi selalu dianggap bahwa itu sebuah petunjuk dari Tuhan. Aku pun mengalami yang nenekku alami. Tapi rasanya mimpiku lebih tersurat ketimbang mimpi nenekku yang sangat amat ters...

Sonokembang

Gambar
Aku bersyukur kemarin aku dipertemukan dengan Sonokembang.  Mereka berdiri berjejer-jejer di sepanjang jalanku berangkat bekerja. "Ya ampun, cantik banget! Tapi sayang aku sedang keburu. Mungkin kita besok akan bertemu lagi dan kamu sudah mulai menggugurkan kelopakmu, " kataku dalam hati.  Dan hari Ini...  Ihihihi, aku senang sekali. Aku hampir saja menangis karena saking senangnya melihat karpet Kembang Kuning. Aku jadi teringat masa SMA-ku ketika aku berangkat sekolah menggunakan sepeda engkol. Haha, biasanya aku terburu-buru berangkat karena sudah mepet waktu masuk. Tapi, ketika tau Sonokembang mekar, aku rela berangkat pagi untuk melihat cantiknya. Serasa di Jepang. Tapi, itulah kali terakhir aku melihat karpet kuning di Jember. Setelah itu, sayangnya pohon-pohonnya di gundul. Aku marah, tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dan bersyukurnya ketika pindah ke Jogja ini aku diberi kesempatan lagi untuk melihat Kembang Kuning. Terima kasih Ya Allah...  Tapi Sono...

Tuan Pagi?

Gambar
"Halo kotak kecil kumal! Bagaimana rasanya sekali lagi pintumu terketuk? Apakah kamu bahagia? Ataukah menjadi kelabu?" Sawah dekat kos ... Minggu pagi ini seperti biasa aku duduk di pinggir sawah, menyempatkan diri untuk mengisi energi sebelum memulai hari Senin. Kali ini tidak ada bapak petani yang menanyaiku, "piye nduk?". Kalau diingat jujur saja itu lucu. Aku heran saja bapak itu mengira aku kenapa-kenapa. Ya emang sih, duduk di pinggir sawah dengan sepatu olahraga menjadi hal yang aneh. Apalagi aku hanya duduk dan melihat hijaunya tanaman padi di depanku. Pasti bapak itu mengira aku banyak masalah. Tapi bukan karena itu. Dan kali ini juga bukan karena itu, aku hanya butuh recharge diri. Rupanya kali ini aku tidak sendiri. Aku melihat orang sepertiku (berpakaian olahraga) yang duduk di pinggir sawah). Raut wajahnya menandakan bahwa dia butuh udara segar sepertiku. Aku tidak menyapanya. Aku langsung duduk di gubuk. Burung-burung langsung terbang menjauhi lahan p...

Random Things that I Wanna Tell You

Gambar
Hari ini aku sudah siap untuk menceritakan bagaimana perjalananku akan terus berlanjut. Hmm, dari mana ya aku akan memulai kisah ini. Mungkin aku akan memperkenalkan diriku terlebih dahulu. Aku adalah Dinda. Dari dulu aku tau bagaimana sebenarnya aku ini. Aku memiliki keinginan yang kuat walaupun sebenarnya kecerdasan otakku pas-pasan. Aku suka sekali mempelajari sesuatu. Aku suka mengeksplor banyak hal bahkan sampai sekarang. Mungkin itu menjadi sifat yang melekat dalam diriku sejak lahir. Sejak kecil aku suka sekali membaca, bukan kutu buku tapi memang suka saja. Sejak kecil juga aku belajar berdoa, belajar agama yang menjadi agamaku sampai sekarang. Sejujurnya aku punya otak yang cukup aneh. Aku dengan mudah mengingat hal-hal sepele yang jarang ter- notice oleh orang lain. Tapi bertolak belakang dengan itu, aku justru dengan mudah melupakan wajah orang. Keluarga besarku bukanlah keluarga yang agamis. Jadi aku belajar tata cara berdoa dan ilmu agama justru dari tempat ngajiku. Keluar...

Titik Balik: Berlayar Kembali

Deru ombak terdengar memekakan telinga. Bau amis air laut juga tercium dari angin yang membawanya kemari. Lautan di depan ini tidak begitu terlihat, semuanya gelap. Sepertinya juga mendung. Aku seorang diri di sini. Aku berdiri di sebuah pulau yang tercipta hanya untukku dan pantai imajinasiku. Aku tidak pernah takut sendirian di sini. Apa lagi yang aku inginkan selain diriku sendiri? Tapi sudah cukup lama aku berdiri di sini dengan perahu yang aku rakit sendiri. Sambil menimbang-nimbang, apakah ini saat yang tepat untuk mengarungi lautan lagi? Tapi sepertinya badai belum begitu reda dan seperti akan datang badai besar lagi. Sejujurnya saat ini aku tidak merasa cukup nyaman berada di sini. Memang tempat ini sungguhlah tempat yang aman bagiku. Tapi, kenapa rasanya aku masih kehilangan diriku? Hujan sudah mengguyur tapi aku masih tetap di sini. Aku memandang lautan yang tidak pernah lupa untuk mendeburkan ombaknya ke pantai. Air pasang sudah naik dan mulai menyentuh ibu jari kaki. Aku se...

Menuju "Baik"

Sebelum kalian membaca tulisan ini lebih jauh dan sebelum saya menulis lebih dalam, saya ingin memberitahu terlebih dahulu bahwa disini saya tidak bermaksud menjelekkan, memihak, maupun mengajak siapapun untuk mempercayai tulisan saya. Disini saya hanya ingin menuliskan isi pikiran saya. Kalian boleh banget mengutarakan pendapat kalian disini, saya sangat menyukai diskusi yang sehat. Selamat membaca~ ... Pada hari yang berawan, saat itu saya dan ayah saya berboncengan untuk pulang. Di perjalanan, tiba-tiba ayah saya menanyakan sesuatu pada saya. Entahlah, sebenarnya pertanyaan itu ditujukan pada saya atau pada dirinya sendiri. "Papa ini tidak tahu ya, sebenarnya menjadi manusia itu harusnya seperti apa? Apa yang baik seperti pakdhemu itu tapi terkesan bodoh karena kalau dijahati orang lain dia diam saja, atau seperti papa gini?" Saya cukup memahami maksud ayah saya ini. Karena pakdhe saya itu orangnya sangat baik dan tulus, tapi saking baiknya dia pernah ditipu temannya tapi ...

Pagi untuk Dinda

Gambar
Ada banyak yang terjadi di pagi hari. Bisa saja saya memberi judul tulisan ini dengan: Undercover Pagi Hari, Untold Story of Morning , atau apapun itu yang menceritakan tentang sesuatu yang jarang dipandang mengenai pagi hari. Sebelum bercerita tentang pagi, izinkan saya untuk bercerita sedikit mengenai malam. Malam adalah waktu bagi banyak makhluk beristirahat. Tapi malam bukan hanya sekadar soal istirahat, tapi malam memiliki ceritanya sendiri. Makhluk nokturnal selalu melakukan aktivitasnya di malam hari. Ketika terbangun untuk melihat bintang jatuh, saya selalu mendengar suara kelelawar, kucing-kucing yang sibuk, dan beberapa anjing berkeliling. Manusia pun begitu. Masih mengoceh di warung kopi untuk membicarakan tentang konspirasi, dunia, filosofi, dan spiritualisme. Ada juga yang sibuk bekerja di pabrik karena shift malam atau sebagai kupu-kupu malam. Di diskotik atau clubbing juga mungkin memilih mabuk agar masalah di siang hari bisa segera dia lupakan sementara. Dan masih bany...

Eonoia Gentari Amaraloka (Bagian IX: Surat Untuk Pemimpin Redaksi)

Kata-kata dari tantenya memberi ide Eon untuk segera menuliskan surat keluhan dari pembaca. Dia segera mengambil koran dan mencari artikel "Pembangkit Listrik Tenaga Jin". Dia menggunting bagian itu seperti akan membuat kliping. Biasanya tantenya akan marah jika Eon menggunting koran yang masih terbit baru-baru ini. Tapi ini kan ide dari tantenya, mungkin tidak apa-apa. ... Jumat, 23 Mei 2008 Selamat malam.. Perkenalkan nama saya Eonoia Gentari Amaraloka. Sekarang saya adalah murid kelas 5 SD di Jember. Saya adalah anak yang suka membaca. Sebenarnya hobi saya sangat banyak, saya suka bermain basket, menanam bunga, menulis cerita, menggambar, dll. Oh iya, saya juga suka sekali membaca koran terutama rubrik karikatur. Dari dulu saya ingin langganan koran tapi kata ayah tidak boleh karena katanya tante sudah langganan, jadi saya selalu pinjam koran milik tante. Saya juga ingin menerbitkan karikatur yang saya gambar. Koran hari ini beritanya kebanyakan tentang BBM, jujur saja say...

Jurnal Perjalanan: Ijen-Baluran (Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo)

Gambar
Jember, 09 Juni 2023 Pukul 12.30 WIB. Aku baru saja pulang kerja. Terlihat dua temanku dari Pasuruan sudah datang dan adikku sedang bersiap-siap untuk perjalanan panjang kami. Aku segera masuk rumah, mandi, berganti baju, serta sembahyang. Oh iya, siram bunga! Aku bergegas ke lantai dua untuk menyiram bunga. Ke depan, ke belakang, ke depan lagi, lalu yang terakhir yaitu menyiram tanaman di lantai 1. Setelah menyiram bunga-bunga, aku menghidupkan air tandon kemudian packing barang-barang sambil meneliti satu-satu agar tidak ada yang tertinggal. Karena merasa kelebihan barang bawaan, aku meninggalkan satu sleepingbag dan hanya membawa satu. Sebenarnya saat itu aku ingin sekali meninggalkan jaketku karena aku sudah membawa 2 pakaian. Tapi tidak jadi. Tiba-tiba air tandon rumah luber, aku segera ke dapur dan mematikan air tandon. Tidak lupa aku mengunci pintu belakang & pintu kamar, membawa barang bawaan ke depan, mengeluarkan motor, mengunci pintu depan, serta menggembok pagar rumah...

Eonoia Gentari Amaraloka (Bagian VIII: Pembangkit Listrik Tenaga Jin)

"Dah, Zin!" Eon melambaikan tangan pada Zin sebelum masuk ke rumah. "Dah Eon!" balas Zin.  "NEK, AKU PULANG!" Tidak ada jawaban yang terdengar. Sepertinya orang-orang sedang tidak di rumah. Tante dan orang tuanya pasti masih bekerja. Sedangkan Abhi, Widya, dan Aga mungkin masih belum pulang karena mereka sudah menjadi murid SMP, pulangnya lebih siang daripada murid SD. Dan neneknya, mungkin saja di dapur, atau di lantai dua untuk mengambil jemuran, atau bisa jadi di rumah tetangganya.  Eon segera melepas sepatunya dan berjalan menuju dapur. Ternyata di sana tidak ada neneknya.  "NEK!" Panggil Eon.  "APA? Nenek di atas!" jawab nenek Eon dari lantai dua. Benar saja, dari dapur saja sudah terdengar suara mesin jahit. Eon langsung naik ke atas menyusuri tangga menuju lantai dua untuk memastikan neneknya benar ada di atas. Neneknya sedang menjahit. Belum sempat bilang/bertanya apa-apa, neneknya langsung menjawab,  "ada sayur bayem di da...