Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2025

Ruang Tengah

     Setelah nonton konser punk semalam dan tektok Sindoro minggu lalu, aku merasa semakin yakin bahwa aku memang berada di antara banyak kelompok. Entah menjadi salah satu bagian dari mereka, atau justru tidak sama sekali.      Sejujurnya, ketika aku berada di lingkungan teman-teman yang belajar desain dan seni, aku merasa bukan bagian dari mereka. Ada beberapa hal yang membuatku merasa jarak kami terlalu jauh. Mungkin salah satunya adalah soal keekspresifan dalam berkarya. Inilah alasan aku lebih memilih desain daripada seni. Karena seni penuh dengan ekspresi diri yang bebas dan liar, tanpa harus memikirkan orang lain. Sedangkan desain, ekspresi itu dibatasi oleh banyak hal, seperti industri, human-centered, cost, dan sebagainya.      Begitu pula ketika aku bersama teman-teman pencinta alam. Kebanyakan dari mereka memiliki kecintaan yang besar pada pendakian. Selalu punya target untuk mendaki gunung A, B, C, dan seterusnya. Sejujurnya aku...

Era Impulsif dan Instan

   Aku tuh agak bingung melihat era ini. Menurutku aneh. Percepatan dan perkembangan teknologi sudah menjadi tidak terkendali. Dan akan semakin tidak terkendali. Ya, benar kalau mungkin negara ini memang selalu “kaget” dengan segala sesuatu yang baru. Belum sempat ahli di satu teknologi, eh sudah muncul teknologi baru lagi. Begitu pula soal regulasi atau aturan untuk membatasi itu.    Apalagi soal pendidikan. Gak usah terlalu berharap, masih sangat jauh. Oh iya, ini bukan soal pendidikan yang harus “ikut-ikut” perkembangan zaman, tapi tentang kebijaksanaan dalam menyikapi percepatan dan perkembangan itu sendiri.    Misal, yang lagi ramai sekarang: kalau ada AI, apakah pendidikan kita harus langsung “ikut-ikut” belajar tentang AI? Kalau menurutku, semua harus ada tingkatannya dan tahapannya. Semuanya berproses. Bukannya gak boleh anak-anak SD belajar AI, tapi… apakah perlu? Ini masih tingkat dasar, loh. Banyak hal yang lebih penting yang harus mereka pelaj...