Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Berada di Tengah

    Mungkin mudah bagi orang lain untuk mendefinisikan di sebelah mana sebenarnya dia berada atau di kelompok mana di sebenarnya diterima. Tapi tidak denganku. Aku sering bingung di sebelah mana aku ini. Aku malah berpikir, kalau hanya ada surga dan neraka, pasti Tuhan bingung menempatkanku di mana, Makanya aku selalu memilih, kalau bisa ketiadaan. Menurutku satu-satunya titik tengah yang pas bagiku adalah itu.      Setiap ada orang yang bilang aku baik, aku selalu bingung, di bagian mananya aku yang baik. Tapi ketika dibilang jahat aku pun tidak terima. Aku pun sudah pernah bilang, bahwa teman-temanku juga beda-beda dan bahkan bisa jadi bertolak-belakang. Misal yang kelompok satu sangat agamis, satunya lagi malah hampir tidak beragama. Dan aku bisa berteman dengan keduanya, tapi aku bukan salah satu dari mereka.      Tidak jarang aku berada di antara kedua orang yang saling bermusuhan. Di sinilah titik tengah yang sebenarnya paling aku benci. Tem...

My POV: Sally Punker

      Di hari raya Idul Fitri kali ini, aku ingin menceritakan tentang temanku kepada kalian semua. Karena kejadiannya di bulan Ramadhan dan mumpung aku lagi di Jember juga. Ini akan menjadi POV keduaku tentang teman-temanku yang sering disalahpahami oleh orang lain.  Ini tentang dua gadis kembar, teman masa kecilku.        Mungkin aku sudah sering cerita kepada kalian bahwa aku tumbuh di kampung kota. Tempat itu sering aku sebut sebagai kampung kota karena tempatnya saling berdempetan dan warganya solid (tidak individualis). Sewaktu kecil, teman-temanku juga kebanyakan anak kampung situ, gambarannya seperti warga dalam series Get Married atau Imperfect. Waktu itu aku juga ikut mengaji (TPA) di masjid sekitar kampungku dan di sanalah pertama kalinya aku mengenal si kembar.          Si kembar yang aku ingat adalah anak-anak baik. Sejak kecil mereka tinggal bersama nenek dan budhenya. Ayahnya kerja di Kalimantan dan ibunya s...