Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Dari Jendela Tua, untuk Tuan Pagi

Gambar
Jendela Tua Kepada Tuan Pagi, biarlah cahayamu menyentuh hangat melalui jendela tua ini. Biarkan ruangan itu sedikit menghangat setelah badai sore menerjang kami. Biarkan dia perlahan menyatukan kepingannya lagi. Tertanda, Jendela Tua -Din (arsip: Jember, 04/04/2020) 

Tentang Panpan dan Lautan

Gambar
Bersama ikan-ikan. Apakah ada Panpan di sana? Aku melayang menyusuri semak lautan. Keindahannya setara dengan hutan di pegunungan. Ikan-ikan itu berkumpul mencari makan atau bergosip pagi bak sekelompok burung di hutan. Aku seperti benda asing yang mengambang di lautan. Mereka tidak menghiraukanku tapi juga tidak memperbolehkanku untuk join dalam percakapan mereka atau sebenarnya lebih pantas disebut gunjingan di pagi hari bersama tukang sayur. Kulanjutkan perjalananku menyusuri lautan ini. Seekor ikan datang menghampiriku. Ikan itu seperti tidak takut pada benda asing ini. Melihatnya aku jadi teringat ikan kecilku yang aku beli di pasar kaget, namanya Panpan. Tapi, apakah Panpan bereinkarnasi menjadi ikan di lautan? Semoga, karena tempat ini cocok untuknya. Di sini ada banyak teman, indah, banyak makanan, luas (tidak terbatas di akuarium), alami, dan pasti impian ikan-ikan hias yang dijual para manusia. Ataukah Panpan sudah menjadi burung di langit sana seperti impiannya selama ini? P...

Memori Rasa Sakit

Ada banyak hal yang tidak aku ketahui di dunia ini. Terlepas tentang takdir-takdir yang menjadi kewajiban, hak, dan wewenang Tuhan. Ini tentang kisah manusia-manusia. Mungkin saja, aku sempat terlalu sombong. Kebanggaanku kepada diriku sendiri membuatku lupa bahwa manusia lain juga punya kisahnya masing-masing. Hal yang dilalui sesuai dengan porsinya. Tidak boleh ada kalimat, "Hal yang kamu lalui gak seberapa dibandingkan masalah yang sudah aku lalui kemarin." Dilarang keras! Hatiku rasanya sangat teriris. Lagi-lagi aku menyerap rasa sakitnya. Untuk mereka, teman-temanku yang kesulitan menitikkan air matanya. Setelah mendengar kisah mereka, aku menjadi yakin bahwa Tuhan memang memberi sesuai porsinya. Beratnya yang aku rasakan itu juga masih dalam porsiku. Mungkin saja di dunia ini peranku memang sebagai jembatan. Boleh jadi ternyata bukan hanya satu peran, tapi lebih. Kali ini ada satu peran yang aku sadari dan sepertinya itu menurun dari nenekku ke mamaku, lalu ke aku. Yait...