Eonoia Gentari Amaraloka (Bagian III: Cenayang)
Ibu Bumi mulai menua. Sudah banyak yang dilalui dan sudah banyak yang dialami. Anaknya tumbuh menjadi sosok yang angkuh dan terus menuhankan diri. "Eon, kamu nangis? Jangan nangis.." tanya Zinnia kepada temannya. "Hah?" Eon bingung dengan semua yang ada di sekitarnya. Dia tidak yakin kalau sebelumnya dia ada di sini atau tidak. Hmmm. Sebentar, namaku Eonoia kan? Iya, Eonoia Gentari Amaraloka. Tadi aku ke sini bersama Zinnia terus kami melihat pemandangan. Tapi kenapa nangis? Eon mencoba mengingat apa yang baru saja terjadi. Dia merasa bingung karena seketika ingatannya seperti menghilang tapi juga tidak. "Aku juga bingung Zin. Tiba-tiba air mataku turun sendiri padahal aku gak sedih," jawab Eon polos. Zin bingung mendengar jawaban Eon. Tapi mereka tidak terlalu menghiraukan dan kembali melihat pemandangan indah di depan mereka. Aku pun juga menikmatinya. "Eh Zin, nanti kalau sudah besar, kita sepedaan ke sana ya Zin!" Anak ini random sekali tiba...