Kamu harus tahu dulu
Kamu harus tahu dulu, sebelum kamu mencoba memasuki rumah yang bukan duniamu. Kamu harus tahu dulu, aku hari ini bisa saja berbeda dengan aku di hari esok. Karena aku sendiri tidak tahu hari esok bagaimana. Dan kamu harus menerima diriku dalam bentuk apapun.
Kamu harus tahu dulu, kalau aku memiliki sejuta emosi yang terkadang ketika bulan tiba, dia berubah dengan sangat drastis dan kamu harus menjadi yang mengalah disana. Kamu harus tahu, terkadang feeling-ku lebih berperan daripada logikaku, yah meskipun itu tidak masuk akal. Kamu tidak melulu harus menasihatiku, mungkin aku hanya butuh menumpahkan air mata.
Kamu harus tahu, aku memiliki empati yang tidak didasarkan simpati. Bukan karena tidak memiliki perasaan, hanya tidak terbiasa dengan itu semua. Aku sadar itu salah dan aku sedang berusaha memperbaikinya.
Kamu harus tahu dulu, aku agak berbeda dengan kebanyakan wanita. Tidak sensitif, tidak perasa, kasar, dan tidak bisa melakukan beberapa hal yang seharusnya bisa wanita lakukan. Tapi jangan buruk sangka dulu, aku tetap berusaha. Kamu harus tahu, duniaku berada di luar zona nyamanku. Kalau kamu memiliki keinginan untuk memasungku di dalam ruang kecil itu, sebaiknya kamu mundur. Aku tidak akan meninggalkan duniaku.
Kamu harus tahu dulu, dari kecil aku tidak terbiasa dilarang tapi terbiasa menerima konsekuensi atas apa yang aku lakukan. Duniaku keras, sangat dingin untuk mengeraskan hatiku. Terlalu banyak masalah yang sudah aku lalui. Tidak, bukan karena Tuhan yang memberi, tapi aku sendiri. Tuhan telah banyak membantuku memecahkannya.
Kamu harus tahu dulu, aku wanita paling cerewet yang mungkin pernah kamu kenal. Kata teman-temanku kayak emak-emak. Omonganku pedas, tanpa rem, dan kasar. Tolong maklum, aku tumbuh di lingkungan yang menjunjung tinggi kejujuran. Cuma, agak salah cara. Itu juga harus diperbaiki. Tapi aku bukan tipe pendendam kok, amarahku keluar bersamaan dengan kata-kata kasar yang keluar dari mulutku.
Pikir-pikir dulu deh. Okay?
Komentar
Posting Komentar