Terima Kasih
Suara klakson dan kelip lampu kendaraan membangunkanku. Saya harus tersadar, saya tidak di rumah. Teringat ini perjalanan menuju tanah rantau. Mimpi indah di rumah harus berhenti sejenak. Karena kenyataan di perantauan tidak seindah impian di masa kecil. Kala itu saya pulang membawa luka dari tanah perjuangan. Bermaksud menyembuhkan, nyatanya belum sembuh total pun saya harus kembali. Kembali berjuang untuk menyelesaikan segala hal yang belum tuntas disana. Meski berat hati, tapi mau bagaimana lagi. Saya sudah memulainya. Hhh. Helaan napas menabrak angin AC mobil. Wanita dan pria asing di sebelah dapat tertidur pulas. Tapi saya tidak. Mungkin semenjak itu sudah tidak pernah pulas. Beban meninggi sementara saya hanya bisa menuntaskan sedikit demi sedikit. Terlintas dipikiran untuk membiarkannya berjalan semaunya. Ingin pergi, menghilang, dan menikmati dunia ini sendiri. Tapi saya hidup tidak hanya untuk diri sendiri dan saya masih memiliki Tuhan. Berharap Tuhan memberika...