Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Terima Kasih

Suara klakson dan kelip lampu kendaraan membangunkanku. Saya harus tersadar, saya tidak di rumah. Teringat ini perjalanan menuju tanah rantau. Mimpi indah di rumah harus berhenti sejenak. Karena kenyataan di perantauan tidak seindah impian di masa kecil. Kala itu saya pulang membawa luka dari tanah perjuangan. Bermaksud menyembuhkan, nyatanya belum sembuh total pun saya harus kembali. Kembali berjuang untuk menyelesaikan segala hal yang belum tuntas disana. Meski berat hati, tapi mau bagaimana lagi. Saya sudah memulainya. Hhh. Helaan napas menabrak angin AC mobil. Wanita dan pria asing di sebelah dapat tertidur pulas. Tapi saya tidak. Mungkin semenjak itu sudah tidak pernah pulas. Beban meninggi sementara saya  hanya bisa menuntaskan sedikit demi sedikit. Terlintas dipikiran untuk membiarkannya berjalan semaunya. Ingin pergi, menghilang, dan menikmati dunia ini sendiri. Tapi saya hidup tidak hanya untuk diri sendiri dan saya masih memiliki Tuhan. Berharap Tuhan memberika...

Kamu harus tahu dulu

Kamu harus tahu dulu, sebelum kamu mencoba memasuki rumah yang bukan duniamu. Kamu harus tahu dulu, aku hari ini bisa saja berbeda dengan aku di hari esok. Karena aku sendiri tidak tahu hari esok bagaimana. Dan kamu harus menerima diriku dalam bentuk apapun. Kamu harus tahu dulu, kalau aku memiliki sejuta emosi yang terkadang ketika bulan tiba, dia berubah dengan sangat drastis dan kamu harus menjadi yang mengalah disana. Kamu harus tahu, terkadang feeling -ku lebih berperan daripada logikaku, yah meskipun itu tidak masuk akal. Kamu tidak melulu harus menasihatiku, mungkin aku hanya butuh menumpahkan air mata. Kamu harus tahu, aku memiliki empati yang tidak didasarkan simpati. Bukan karena tidak memiliki perasaan, hanya tidak terbiasa dengan itu semua. Aku sadar itu salah dan aku sedang berusaha memperbaikinya. Kamu harus tahu dulu, aku agak berbeda dengan kebanyakan wanita. Tidak sensitif, tidak perasa, kasar, dan tidak bisa melakukan beberapa hal yang seharusnya bisa wanit...

Silahkan Pergi

Saya sudah tidak peduli Kemarin hanya pura-pura Mungkin baper, mungkin pms Bisa jadi mood yang amburadul Saya percaya Tuhan Tidak ada rasa yang dipermainkan Hanya individu yang tidak bisa membaca situasi Cukup sampai disini. Saya memahami semuanya Silahkan pergi..