Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2024

Rumah Impian

Gambar
    Ada banyak cara untuk kita merasakan cara kerja semesta...     Baru beberapa hari ini aku dan temanku mengobrol mengenai rumah impian kita masing-masing. Eh, tadi ketika jalan pagi, aku melewati salah satu rumah yang selalu menarikku untuk berhenti di depannya. Di depan rumahnya terdapat gerbang batu-bata dengan pintu kayu dilapisi cat warna hijau kuning dan bunga-bunga putih bergantungan menutupi bagian atasnya, cantik sekali! Di ujung jalan (gang) ini aku selalu diam untuk sekadar memandanginya. Aku menyentuh bunga-bunga putih yang cantik itu dan sesekali memotret bagian yang tidak ingin aku lupakan. Dari balik jendela kecil pada gerbang ini, aku mengintip. Di dalam rumah itu halamannya sangat luas dan asri. Kemudian aku berjalan mengitari pagar rumahnya, ternyata halaman rumahnya memang sangatlah luas. Rumahnya bergaya joglo, sederhana dan tidak seluas rumah joglo biasanya, tapi cantik. Pepohonan di rumah itu juga tinggi, entah sudah berapa puluh tahun umurnya...

Mawar Rambat

Aku melihat Dinda di depan sana berjalan dengan tatapan kosong dan penuh luka gores di kakinya. Entah sejak kapan mawar itu durinya semakin tajam dan menusuk. Padahal setauku mawar itu sudah lama tidak berbunga. Jangankan mengharap mekar, berbunga saja tidak. Mawar itu sudah menjelma menjadi mawar rambat tanpa bunga sejak lama. Sejak saat itu rambatannya mulai mengikat kakinya.  Aku kasihan melihat Dinda yang masih saja berjalan dengan luka-luka itu. Orang lain memberi khayalan yang katanya mawar yang mekar akan membawa bahagia. Padahal bahagia tidak hanya datang dari setangkai mawar busuk itu. Aku sudah sering memberitahunya, "Tidak apa-apa, kamu lepaskan mawar yang sudah tidak berbunga itu. Hidup tanpa bunga mawar pun tidak apa-apa. Aku juga tidak meminta kamu harus menggenggam mawar." Tapi si anak bandel itu tetap saja membawanya.  ...  "Din, istirahat dulu yuk" Dia pun menangis di pelukanku. "Gakpapa nak, istirahat saja dulu." - Din (Sleman, 03/11/24....