Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Paradoks: Trauma

Ada hal yang cukup paradoks tentang manusia dan traumanya, yang lumayan membuat aku bingung. Jadi, apakah trauma itu harus disembuhkan? Mungkin jawabannya sudah jelas, yaitu bukan soal sembuh tapi tentang bagaimana meminimalisir risikonya. Oke, jawaban itu adalah hal yang sangat bisa diterima otakku. Tapi bagaimana aku bisa menerima jawaban itu? Pada dasarnya trauma tidak sesimpel itu. Sesembuh apapun dirimu tentu akan membuat atau bahkan menciptakan trauma lainnya. Misal, dulu kita pernah di- bully di sekolah, trauma itu melekat pada kita sampai sekarang bahkan dengan tidak sadar. Di luar kesadaran kita, trauma itu jadi membentuk diri kita hari ini. Kita menjadi lebih protektif ke anak, memanjakan anak, tidak memberikan ruang privasi untuk anak, dan lain sebagainya. Mungkin baik bagi kita, tapi belum tentu bagi mereka. Kenapa sih aku harus memberi contoh tentang anak dan orang tua? Ya karena menurutku sifat anak adalah salah satu produk trauma dari si orang tua. Ya, tapi aku bisa mem...