Kembang Kempis dan Manusia Kemarin
Kembang Kempis
“Indonesia saat ini adalah negara berkembang."Hampir tujuh puluh tiga tahun Indonesia masih terjebak dengan sebutan negara berkembang. Seperti menjadi tahta paling mentok yang disandang oleh negara ini. Tapi bisa jadi malah semakin menurun, dari “berkembang” turun tahta menjadi “miskin”. Sejak merdeka sampai saat ini kata berkembang selalu terngiang dalam pikiran. Lalu mengapa Indonesia masih dalam kata “berkembang”?
Ulas balik setiap masalah di Indonesia sejak sebelum penjajahan. Era sebelum penjajahan, rakyat Indonesia yang masih terpecah belah dalam lingkup kerajaan-kerajaan dan masih sering terjadi perang antar kerajaan. Setelah para penjajah masuk, masih sering terjadi perang karena adu domba. Lalu muncullah pemuda Indonesia yang bisa mengisukan tentang penjajahan (yang dilakukan beberapa negara lain) kepada rakyat Indonesia. Setelah merdeka rakyat Indonesia kembali dihantui masalah internal negara ini. Masa bodoh dengan masalah dari luar, wong musuh kita adalah bagian dari Indonesia. Tanggal 30 September 1965 menjadi saksi masalah yang menurutku sampai saat ini belum selesai, tapi lebih baik untuk dilupakan. Lalu rakyat Indonesia merasakan pahitnya era Orde Baru. Sistem yang diterapkan oleh Soeharto dengan mengatasnamakan perlindungan bagi rakyat Indonesia lebih cocok sebagai perlindungan bagi Soeharto. “Sang dioktator” pertama katanya. Pemuda atau mahasiswa pada waktu itu katanya “pahlawan”. Berdemo di depan gedung DPR sampai rela mati memperjuangkan hak rakyat Indonesia. Lalu terjadilah revolusi dalam hal berargumen. Lalu, apakah behenti sampai disitu? Tikus-tikus mulai bermunculan. Benarkah transparansi menjadi pengungkap jalan tikus, atau sebenarnya malah kita sebagai rakyat Indonesia yang membuat jalan tikus itu?
Ini hanya sekadar timeline, agar seolah berjalan di tangga, hanya menuju ke atas. Faktanya, sebenarnya masyarakat Indonesia ini sukanya lewat jalan memutar atau bisa jadi malah stuck di tempat dan ingin kembali lagi ke masa lalu (zona nyaman). Jadi sebenarnya ini jawaban mengapa rakyat Indonesia tetap dalam kata “berkembang”.
Siapa bilang masalah adu domba sampai disitu? Dimana-mana masalah Indonesia yang paling besar adalah adu domba, pengisuan. Itu loh yang menjadi senjata para penjajah kita. Kebiasaan yang menjadi masalah rakyat Indonesia yang lain adalah berlindung dari atas nama melindungi.
Ibarat waktu, Indonesia adalah masa lalu negara maju.
-Din, 5 Mei 2018

Komentar
Posting Komentar